web widgets

Minggu, 15 Maret 2015

Sensor Fisika & Kimia

Lanjut dari postingan sebelumnya tentang perbedaan dan jenis dari Transduser dan sensor kali ini aku bakal posting artikel mengenai sensor kimia dan fisika . Buat kamu yang masih bingung sampe galau,
l̶u̶p̶a̶ ̶m̶a̶n̶d̶i̶ ,lupa makan,lupa sholat janganlah kalo yang terakhir ini tobat bro/sis hadeeh. Ok deh apa itu sensor kimia dan apa itu sensor fisika ???? Saabaaarr untuk lebih jelasnya kita akan membahasnya pada postinganku kali ini...

Apa itu sensor Fisika ???

Sensor Fisika merupakan jenis sensor yang mendeteksi suatu
besaran berdasarkan hukum-hukum fisika, yaitu seperti sensor cahaya, suara, gaya, kecepatan,
percepatan, maupun sensor suhu

Lah apa bedanya sama sensor kimia ??
 
Kalo sensor kimia merupakan sensor yang mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan jalan mengubah besaran kimia menjadi besaran listrik dimana di dalamnya dilibatkan beberapa reaksi kimia, seperti misalnya pada sensor pH, sensor oksigen, sensor ledakan, serta sensor gas


Untuk kali ini aku akan berik contoh aplikasi sensor fisika dan kimia yang bisa jadi inspirasi kalian semua untuk mungkin bisa membuatnya 


Jemuran otomatis menggunakan sensor cahaya (LDR) dan sensor hujan


Menjemur pakaian adalah salah satu kegiatan yang sering dilakukan didalam kehidupan rumah tangga ya iyalah kalo nggak dijemur ane pake pakaian apa hehehe, dan biasa kita lihat menjemur pakaian sering kita tinggal bepergian, sehingga kita tidak sempat lagi untuk mengangkat jemuran pada waktu akan turun hujan ataupun hari sudah malam. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya sistem kontrol otomatis, dengan cara membuat sistem jemuran otomatis.sebenarnya ada satu alasan lagi sih kenapa aku posting jemuran otomatis ini karena pengalaman pribadi aku sih sering gotong gotong jemuran dari depan rumah masukin ke rumah kalo pas ujan apalagi kalo tu ujan bentar doang trus panas terik lagi mana pakaian masih basah kuyup semua otomatis keluarin lagi tuh jemuran set daahh keluar masuk terus aja tu jemuran dah kayak mantan aku keluar masuk terus dalam pikiran aku ... lanjutttt daaahhh


 http://3.bp.blogspot.com/_IUvNbpiMMS8/S5T657VGjrI/AAAAAAAAAco/OljUtMCF5WE/s400/Untitled-1.png
ilustrasi jemuran otomatis



PERANCANGAN PERANGKAT KERAS

Pada sistem perangkat keras (hardware) untuk sistem jemuran otomatis ini dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian sistem kontrol, bagian sistem sensor, dan bagian sistem penampil (display). Berdasarkan analisis kebutuhan diatas dapat dibuat blok diagram perancangan perangkat elektronik dari alat pengendali sistem jemuran otomatis seperti ditunjukan pada gambar 1.1 berikut.
http://2.bp.blogspot.com/_tlPIG9A093Y/TC6MoDbxhoI/AAAAAAAAAEQ/6xCdmsfD0M4/s320/jem1.jpg

Gambar 1.1. Blok diagram perancangan perangkat keras
        

Berdasarkan blok diagram diatas, Anda dapat membuat rangkaian sistem jemuran otomatis. Rangkaian sistem jemuran otomatis ditunjukan pada gambar 17.2. Pada rangkaian tersebut sensor air atau sensor hujan dihubungkan ke ADC0804. Port data ADC0804 di hubungkan dengan kaki port P2 mikrokontroller. Port CS,RD,WR, dan INT pada port ADC0804 akan dihubungkan dengan port P0.4, P.05, P0.6, dan P0.7 pada port miktokontroller.
Sensor cahaya dengan LDR dihubungkan dengan komparator. Komparator berfungsi sebagai pembanding tegangan yang di keluarkan oleh LDR dengan setting tegangan komparator. Tegangan keluaran komparator akan berupa tegangan logika digital. Tegangan keluaran dari komparator akan masuk ke mikrokontroller pada port P1.0. Saklar deteksi jemuran masuk dan keluar dihubungkan dengan port P1.1 dan P1.2 pada mikrokontroller. Driver motor untuk mengerakan motor jemuran di hubungkan ke port P3.1 dan P3.2 pada mikrokontroller

 
Gambar 1.2. Rangkaian sistem jemuran otomatis.


17.3. PEMROGRAMAN PENGENDALI JEMURAN OTOMATIS
Setelah rangkaian sistem jemuran otomatis, maka sekarang saatnya Anda membuat program yang digunakan untuk menghidupkan sistem jemuran otomatis tersebut.





Gambar 1.3. Flowchart sistem jemuran otomatis.


menarik bukan ,, kalau kamu pengen tau step step pembuatanya dari awal perancangan sampe akhir kamu bisa unduh makalah ini ..



http://journal.amikom.ac.id/index.php/TI/article/download/4969/2669



APLIKASI SENSOR KIMIA SEBAGAI PENDETEKSI KADAR SUATU ZAT KIMIA


Untuk aplikasi sensor kimia aku bakal posting beberapa contohnya:


1. Metal Oxide Chemical Sensor



Contoh sensor ini yaitu Tin Dioxide SnO2, sensor ini digunakan untuk mendeteksi gas seperti Methyl Mercaption (CH3SH) dan Ethyl Alcohol (C2H5OH).


Prinsip kerjanya :
Pada saat SnO2 menerima konsentrasi Methyl Mercaption (CH3SH) dan Ethyl Alcohol (C2H5OH) maka SnO2 akan memanas, oksigen dihisap oleh permukaan kristal pada SnO2 maka aliran electron pada SnO2 akan terhalangi, sebaliknya jika konsentrasi Methyl Mercaption (CH3SH) dan Ethyl Alcohol (C2H5OH) maka permukaan kristal berkurang kadar oksigen, aliran electron yang terhalang dapat mengalir dan konduktivitas SnO2 meningkat.
 Resistansi SnO2 dapat dihitung :

 

Rs = tahanan sensor
A = Constat spesifik bahan sensor
C = gas konsentrasi
α  = karateristik kemiringan Rs terhdap material gas

SnO2 bekerja dengan menggunakan rangkaian lain seperti gambar a, dan gambar b menggambarakn reaksi Rs terhadap konsentrasi gas
---

2. ChemFET

ChemFET adalah sebuah field effect taransistor kimia.
Sensor ini mendeteksi H2 di udara, O2 didarah, dan beberapa gas yang digunakan dalam militer seperti NH3, CO2, dan explosive gas







Pada sensor ini memiliki beberapa part penting p-type silicon pada body (lihat gbr Si) dan n-type silicon pada FET-surce dan FET-drain (lihat FET source-drain), dan ketiga part tadi dilapisi silicon dioxide (lihat oxide FET gate), kemudian diaasnya yaitu hydrogel (Ag/AgCl) dan yang apling atas adalah selective membrane (polyvinyl chloride –PVC atau polyurethane, silicone rubber, polystyrene)
cara kerja :
operasi pada ChemFET membutukan tegangan agar silicon dan gate elektroda dapat bekerja, Pada saat cairan yang dianalisa memilki konsentrasi bahan H2/O2 atau yang lainnya maka electron pada permukaan semikonduktor akan membentuk jalan konduksi antara souce-drain, jadi ChemFET bekerja seperti tahanan-konduktansi, konduktansi inilah yangdapat diukur pada op-amp (diferensiator)

   
3. Biochemical sensor
Sensor ini adalh klas specila dari sensor kimia, sensor ini digunakan untuk mendeteksi organisme, sel, organel, enzim, receptor, antibodi, dan lainnya. Contoh disini yaitu bichemical sensor untuk mendeteksi enzim




Cara kerja biochemical sensor

Elemen sensor disini biasanya digunakan bioreactor untuk mendeteksi dan memberikan respon biosensor, kemudian akan dianalisa secara difusi, reaksi dari bireactor, koreaktans, interfering species dan kinetiknya
 


itu tadi postingan aku mengenai sensor fisika dan kimia beserta contoh aplikasinya. artikel ini referensinya dari berbagai sumber akan kucantumkan dibawah ini oke . Semoga bermanfaat :)


Source :
http://journal.amikom.ac.id/index.php/TI/article/download/4969/2669
http://do-stupid-things.blogspot.com/2010/05/sensor-kimia-chemical-sensor.html
Febriyanto,Sonny. 2009. Sensor Kimia
Fraden, Jacob. 2003. Modern Sensor. San Diego: Advance Monitor Corporation















1 komentar:

  1. yang link jemuran otomatis ga bisa dibuka gan,tolong kirim e-mail gan rian_bayu07@yahoo.com

    BalasHapus